IHSG Dibuka Menguat 0,08% ke Level 7.085 Hari Ini (9/1)

09 January 2025 09:05 WIB Kontan

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat tipis 0,08% ke level 7.085,91 pada perdagangan hari ini, Kamis (9/1/2025).

Data RTI Business pukul 09.01 WIB menunjukkan, IHSG menguat 0,08% atau 5,56 poin ke level 7.085,91 pada awal sesi perdagangan. Rentang pergerakan IHSG berada di antara 7.079 hingga 7.097.

Total perdagangan saham mencapai 415,699 juta lembar dengan nilai transaksi mencapai Rp198,18 miliar dan frekuensi sebanyak 31.663 kali. Tercatat 121 saham menguat, 111 saham melemah, dan 223 saham stagnan. Kapitalisasi pasar Bursa tercatat mencapai Rp12.396 triliun.

Sebelumnya, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memperkirakan IHSG hari ini akan berada dalan fase konsolidasi setelah kembali berakhir flat pada penutupan perdagangan Rabu (8/1/2025). Pergerakan ini memperkuat indikasi fase konsolidasi IHSG dalam rentang 7.030-7.130 di sisa pekan ini.

"Secara teknikal, pergerakan tersebut kemungkinan sebagai bentuk upaya IHSG keluar dari overbought area," kata Valdy, Kamis (9/1/2025).

Dia menuturkan sentimen dari AS datang dari jadwal rilis data PHK di Amerika Serikat untuk bulan Desember 2024 yang diperkirakan meningkat menjadi 65.000 dari 57.000 di bulan November 2024.

Sektor otomotif mencatat jumlah PHK tertinggi dengan 11.000 kasus yang dipicu oleh kebijakan tarif impor, persaingan dari produsen kendaraan listrik Tiongkok, dan perubahan kebijakan subsidi pemerintah.

"Kondisi ini memperkuat pandangan potensi dampak negatif bagi ekonomi AS itu sendiri dari penerapan kebijakan inward looking yang terlalu agresif," ujarnya.

Valdy juga menyebut indeks-indeks Wall Street terindikasi mengalami “buy on news” usai pengumuman risalah FOMC the Fed terakhir (8/1/2025). DJIA menguat 0,25%, sementara S&P 500 menguat 0,16% di Rabu (8/1/2025).

Risalah the Fed relatif sesuai dengan perkiraan pasar dari memvalidasi pernyataan Kepala The Fed dalam FOMC Desember 2024. Salah satunya adalah kebijakan pemangkasan suku bunga acuan yang less-aggressive di 2025.

Hal ini salah satunya dipicu oleh concern terhadap dampak dari perubahan kebijakan imigrasi dan perdagangan terhadap ekonomi AS, khususnya inflasi dan ketenagakerjaan di AS oleh Pemerintahan Donald Trump.

Risalah the Fed tersebut juga dinilai mendukung pandangan sebagian pelaku pasar bahwa kebijakan inward looking dari Pemerintahan Donald Trump justru berpotensi memberikan dampak negatif ke ekonomi AS itu sendiri pada periode presidensial kali ini. Kondisi ini diyakini akan mendorong Trump untuk lebih berhati-hati.

Adapun dari domestik, pasar menantikan rilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) bulan Desember 2024 yang diperkirakan tetap berada di atas 120

Sejumlah saham yang menjadi top picks Phintraco Sekuritas pada Kamis (9/1/2025) meliputi AMRT, MYOR, CLEO, INDY, dan AKRA.

_________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.


The name field is required.
The comment field is required.

0 Komentar

Latest news sentiment of IDR

09 Jan 2025

Score:

-0.657

(Hawkish)


Word Cloud

Word cloud adalah representasi visual berdasarkan kata yang paling sering muncul dalam kurun waktu tertentu. Ini memberikan gambaran instan tentang kata kunci yang dominan dalam teks tersebut

Daily Market Watch BRI