IHSG Ditutup Tertekan ke Level 7.080,35, Dibebani MDKA, MBMA & AMMN

08 January 2025 16:42 WIB Kontan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah menuju level 7.080,35 pada perdagangan Rabu (8/1/2025). 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG membukukan penurunan sebesar 2,93 atau 0,04% menuju posisi 7.080.

Sepanjang hari ini, IHSG dibuka di posisi 7.099,66 dan sempat mencapai level tertingginya pada 7.129,29. Tercatat, sebanyak 265 saham menguat, 295 saham menurun, dan 226 saham bergerak di tempat. 

Adapun kapitalisasi pasar atau market cap indeks komposit bergerak ke level Rp12.372 triliun. 

Indeks komposit kali ini ditekan koreksi saham PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA), PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) hingga PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN). 

Sesaat setelah penutupan perdagangan, saham afiliasi Garibaldi ‘Boy’ Thohir & Grup Saratoga MDKA & MBMA masing-masing susut 9,93% dan 6,46%. 

Saham MDKA diperdagangkan di level Rp1.360 per lembar dan MBMA menyentuh angka Rp412 per lembar. 

Selain itu, saham kapitalisasi jumbo lainnya yang mencatatkan koreksi saham di antaranya ADRO dan AMMN. Saham ADRO susut 2,83% ke level Rp2.400 per lembar dan AMMN terkoreksi 4,6% ke level Rp8.300 per lembar.

Di sisi lain, indeks komposit kali ini ditopang oleh kinerja saham kongsi taipan Aguan-Salim, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) dan PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI). 

Saham PANI menguat 2,76% ke level Rp17,675 per lembar. Sementara itu, saham BMRI menguat 2,68% ke level Rp5.750 per lembar. 

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memperkirakan IHSG hari ini memiliki peluang untuk mencatatkan teknikal rebound ke kisaran MA5 pada level 7.100-7.130 di perdagangan hari ini. 

Potensi tersebut didukung oleh pola lower shadow panjang yang terlihat pada perdagangan hari sebelumnya.

“IHSG masih ditopang oleh sentimen domestik, khususnya dari sejumlah stimulus fiskal di awal tahun ini,” ujarnya dalam publikasi riset harian, Rabu (8/1/2025). 

Stimulus tersebut meliputi penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12% yang hanya diberlakukan pada barang mewah, diskon tarif listrik untuk periode Januari-Februari 2025, serta peluncuran program Program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Valdy menambahkan berbagai kebijakan ini diharapkan mampu mendorong konsumsi domestik pada awal kuartal pertama 2025, yang biasanya menghadapi tantangan akibat perlambatan kinerja net ekspor. 

Dengan demikian, konsumsi domestik diperkirakan menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi, yang diharapkan tetap berada di atas 5% secara tahunan (year on year/YoY) pada kuartal pertama tahun ini. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.


The name field is required.
The comment field is required.

0 Komentar

Latest news sentiment of IDR

09 Jan 2025

Score:

-0.657

(Hawkish)


Word Cloud

Word cloud adalah representasi visual berdasarkan kata yang paling sering muncul dalam kurun waktu tertentu. Ini memberikan gambaran instan tentang kata kunci yang dominan dalam teks tersebut

Daily Market Watch BRI