Ramalan Cuan Saham Unggas JPFA, CPIN Cs saat Makan Bergizi Gratis Bergulir

08 January 2025 19:49 WIB Kontan

Bisnis.com, JAKARTA – Saham emiten perunggasan seperti PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) bergerak lesu saat  Program Makan Bergizi Gratis bergulir pada pekan ini.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham JPFA turun 2,13% pada perdagangan hari ini, Rabu (8/1/2025) ke level Rp1.835 per lembar. Harga saham JPFA pun melemah 5,17% dalam sepekan.

Emiten unggas lainnya PT Malindo Feedmill Tbk. (MAIN) mencatatkan harga saham yang stagnan pada perdagangan hari ini di level Rp765 per lembar. Adapun, harga saham MAIN turun 1,92%.

Akan tetapi, harga saham CPIN menunjukan penguatan. Pada perdagangan hari ini, harga saham CPIN naik 0,21% ke level Rp4.830 per lembar. Harga saham CPIN juga naik 1,26% dalam sepekan.

Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan sejak pekan lalu, pergerakan harga saham JPFA dan MAIN berada dalam tren pelemahan atau bearish.

"Secara teknikal [harga saham JPFA dan MAIN] sudah ter-priced in sejak tahun lalu seiring dengan persiapan program makan bergizi gratis," ujarnya kepada Bisnis pada Rabu (9/1/2025).

Alhasil, ketika program makan bergizi telah bergulir, terjadi konsolidasi pada saham JPFA dan MAIN. 

Program makan bergizi gratis dari pemerintah memang telah bergulir pada awal pekan ini. Pada Januari 2025, pemerintah mulai menjalankan program secara masif di 923 titik. Kemudian, cakupan program berkembang menjadi 2.000 titik pada April 2025 dan menjadi 5.000 titik pada Juli-Agustus 2025.

Menurut Nafan, program makan bergizi gratis akan memberikan sentimen positif terhadap emiten unggas, sebab permintaan akan produk pangan meningkat. Ke depan, saham emiten unggas seperti JPFA dan MAIN juga masih potensial seiring dengan berjalannya program andalan Presiden RI Prabowo Subianto itu.

"Diharapkan dengan bergulirnya program makan bergizi gratis, kinerja fundamental [emiten unggas] juga akan lebih optimum," ujar Nafan.

Selain itu, pergerakan harga saham emiten unggas ke depan menurutnya akan dipengaruhi harga ayam hidup dan penguasaan bibit ayam atau day old chicken (DOC). Nafan merekomendasikan beli untuk JPFA dengan target harga Rp2.370 per lembar. Lalu, MAIN direkomendasikan beli dengan target harga Rp895 per lembar.

Dalam kesempatan terpisah, Tim Riset Samuel Sekuritas menjelaskan kenaikan harga jagung dengan curah hujan yang tinggi di seluruh Indonesia, yang menghambat kegiatan panen memengaruhi bisnis emiten perunggasan. 

Namun, Samuel Sekuritas memproyeksikan emiten perunggasan akan meraup margin positif untuk kinerja keuangan 2024 di semua segmen, didorong oleh pemangkasan pasokan serta harga bahan baku yang lebih rendah.

"Kemudian, didukung oleh kebijakan pemerintah yang menguntungkan, termasuk program makan bergizi gratis dan pengurangan kuota impor," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas.

Samuel Sekuritas merekomendasikan beli untuk CPIN dengan target harga Rp5.900. Lalu, JPFA direkomendasikan beli dengan target harga Rp2.400. Kemudian, MAIN direkomendasikan beli dengan target harga Rp1.700.

Berdasarkan data Bloomberg, konsensus analis menunjukan bahwa sebanyak 22 sekuritas menyematkan rekomendasi beli untuk JPFA. Target harga saham JPFA berada di level Rp2.332 per lembar dalam 12 bulan ke depan.

Lalu, konsensus analis menunjukan bahwa sebanyak 17 sekuritas menyematkan rekomendasi beli untuk CPIN. Sebanyak tiga sekuritas merekomendasikan hold dan satu sekuritas merekomendasikan sell. Target harga saham CPIN berada di level Rp6.138 per lembar dalam 12 bulan ke depan.

Selain itu, konsensus analis menunjukan bahwa sebanyak satu sekuritas menyematkan rekomendasi beli untuk MAIN. Sebanyak dua sekuritas merekomendasikan tahan. Target harga saham MAIN berada di level Rp1.200 per lembar dalam 12 bulan ke depan.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.


The name field is required.
The comment field is required.

0 Komentar

Latest news sentiment of IDR

09 Jan 2025

Score:

-0.657

(Hawkish)


Word Cloud

Word cloud adalah representasi visual berdasarkan kata yang paling sering muncul dalam kurun waktu tertentu. Ini memberikan gambaran instan tentang kata kunci yang dominan dalam teks tersebut

Daily Market Watch BRI