Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) siap meneruskan agenda ekspansi pada 2025.
Fokus anak usaha PT Astra International Tbk ini masih mengarah pada pengembangan portofolio bisnis non-batubara, sembari meningkatkan keunggulan operasi pada entitas yang sudah ada.
Sekretaris Perusahaan United Tractors, Sara K. Loebis mengungkapkan UNTR tetap memantau peluang yang layak untuk pengembangan secara anorganik pada pertambangan mineral dan energi baru & terbarukan (EBT). Dus, UNTR masih membuka opsi untuk melakukan akuisisi pada kedua segmen tersebut.
Baca Juga: Prospek Kinerja United Tractors (UNTR) Hingga Akhir 2024 Beserta Rekomendasi Sahamnya
Tapi, Sara belum membeberkan bagaimana rencana akuisisi UNTR pada tahun ini. Dia hanya memberikan gambaran, peluang untuk ekspansi pada segmen mineral terbuka pada komoditas emas, nikel, tembaga dan bijih besi.
"Untuk EBT, peluangnya di tenaga aliran sungai, tenaga surya, panas bumi dan waste to energy," kata Sara kepada KONTAN, Selasa (7/1).
Sembari melihat peluang melanjutkan ekspansi di bisnis mineral dan EBT, UNTR tetap mengoptimalkan konsesi pertambangan batubara yang sudah beroperasi. "Memastikan proses produksi efisien. Ada target peningkatan penjualan batubara secara moderat," imbuh Sara.
Pada tahun ini, UNTR mengerek naik target operasional dari mayoritas segmen bisnisnya dibandingkan tahun lalu. Guna mencapai target tersebut, UNTR menyiapkan belanja modal (capex) untuk kebutuhan operasional sekitar US$ 1 miliar, atau stabil dibandingkan anggaran tahun lalu.
Baca Juga: United Tractors (UNTR) Siap Menggeber Ekspansi di Tahun 2025
Sekitar 60% dari capex UNTR tahun ini dialokasikan ke lini bisnis kontraktor pertambangan, 20% untuk infrastruktur tambang emas dan nikel, dan 20% digunakan untuk keperluan lainnya.
Capex akan menggunakan kas internal. "Fokus UNTR meningkatkan dan mempertahankan keunggulan operasi di setiap lini bisnis, baik yang sudah established maupun yang masih dalam tahap pengembangan," tandas Sara.
Analis RHB Sekuritas Indonesia, Fauzan Djamal dan Muhammad Wafi dalam riset Selasa (7/1) melihat prospek UNTR ditopang permintaan alat berat yang masih kuat, ketahanan kontraktor tambang terhadap volatilitas harga batubara, pendapatan tambahan dari penjualan nikel dan emas, serta margin stabil.
Baca Juga: United Tractors (UNTR) Buka Peluang Akuisisi pada 2025, Sektor Mana yang Diincar?
Fauzan dan Wafi merekomendasikan buy UNTR, dengan target harga Rp 36.000. Selasa (7/1), UNTR naik 1,77% ke Rp 25.850 per saham.
Selanjutnya: 10 Tanda Kadar Gula Darah Tinggi yang Khas dan Patut Anda Waspadai
Menarik Dibaca: 10 Tanda Kadar Gula Darah Tinggi yang Khas dan Patut Anda Waspadai
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
0 Komentar